Menyiasati larangan ber HP saat mengemudi

Menyikapi Larangan Ber-HP Saat Berkendara



Nah ni dia nih dapaet artikel bagus masuk ke email saya di hp sy pikir
sangat bermanfaat bwat agan agan semua terutama yang tiap hari
menggunakan kendaraan bermotor di jalan raya sekaligus mengingatkan
dan semoga menambah wawasan agar makin yahud saat di jalan raya.

Tujuan akhirmya ya meningkatkan keamaan kita saat berkendara.
Langsung saja kita simak saran dari ahlinya di bawah ini

Maksud, tujuan dan dasar pelarangan menggunakan telepon genggam saat
berkendara seperti diatur dalam UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan sangat baik. Yaitu, demi keselamatan bersama
di jalan raya. Karena itu, perlu didukung dan dipatuhi. Setelah
sosialisasi dianggap cukup, pemberlakukannya pun makin tegas: hukuman
maksimal 3 bulan penjara atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 750 ribu.

Jikalau ada pengendara yang bereaksi negatif terhadap ketentuan
tersebut, sebagian besar pasti dipengaruhi oleh kebiasaan dan rasa
asyik yang ditimbulkan dari kecanggihan teknologi komunikasi zaman
sekarang. Bayangkan saja, selain bisa ngobrol secara lisan, telepon
genggam juga menyediakan fitur untuk membaca berita, sms-an, chatting,
dll. Selain itu, ada anggapan bahwa di jaman yang serba instant ini,
komunikasi memang harus bergerak cepat sehingga telepon genggam harus
selalu dalam keadaan "on" dan siap dijawab.

Sebenarnya solusi paling baik adalah: tetap mengaktifkan telepon
genggam, tapi atur sedemikian rupa supaya ketika ada panggilan atau
sms masuk, kita sebagai pengendara tidak mengetahuinya. Ubah nada
dering ke posisi "silent" dan jika perlu sembunyikan handset ke suatu
tempat yang jauh dari jangkaun, supaya pengendara tidak terpancing
untuk menjawab panggilan dan konsentrasi saat berkendara tidak pecah.
Respon bisa kita berikan secepat mungkin begitu selesai berkendara,
atau dengan cara menepi di tengah perjalanan.

Mengenai reaksi negatif yang dipicu oleh kebiasaan, rasa asyik ber-hp
maupun alasan pentingnya respon komunikasi yang cepat, perlu ada
sedikit perubahan cara pandang komunikasi melalui telepon genggam.
Berikut tiga cara pandang yang mungkin bisa memotivasi kita untuk
tidak ber-HP saat berkendara:

1. Semenarik apapun menggunakan telepon genggam dan sepenting apapun
informasi yang akan didapat melalui telepon genggam, bukankah masih
jauh lebih menarik dan penting keselamatan saat berkendara? Pikirkan
saja, jika pecah konsentrasi saat berkendara mengakibatkan kecelakaan
fatal, bukankah di kemudian hari kita bisa kehilangan kesempatan
selama-lamanya dalam menikmati telepon genggam?

2. Ber-HP saat mengendarai mobil membuat pengendara berkomunikasi
dengan orang lain yang tidak sedang berada di lokasi, posisi dan
keadaan yang sama. Maka, alangkah tidak etisnya apabila pengendara
lebih mengutamakan kepentingan dan keselamatan lawan bicara yang entah
berada di mana. Sementara kita sedang di jalan, mungkin mereka sedang
minum-minum di cafe, atau sedang santai sambil nonton tv. Bukankah
yang lebih penting adalah keselamatan kita dan sesama pengguna jalan?

3. Yakinlah bahwa siapapun lawan bicara yang akan menghubungi kita
melalui telepon genggam, mereka akan menyadari bahwa hak untuk
menjawab telepon genggam seratus persen berada di tangan si pemilik
telepon genggam. Toh, masih banyak kesempatan untuk mengulangi
panggilan yang sama.


Aneka Tips and Trick lainnya dapat dibaca di www.astraworld.com

Untuk rental mobil di bandung klik disini

AstraWorld, my driving partner






--
Mau punya website pribadi? Murah & memuaskan...Silahkan kunjungi jasa
pembuatan website di http://www.indosel.net/web

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seorang kakek yg pemberani!!!

Emas naik 1600

Dicari Karyawan Tour Travel